BERITA

BERITA

Pencarian

Kalender

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30

Cerita Pondik dan Betembong Menghantar Vania ke Festival Bahasa Daerah Tingkat Nasional 2025.

Cerita daerah dengan tokoh legendaris Pondik dan Betembong telah menghantar Yohana Stevania Bosko, siswa kelas VII SMP Arnoldus ke Ajang Festival Bahasa Daerah(bahasa Ibu) Tingkat Nasional tahun 2025 di Jakarta. Siswa yang kerap disapa Vania tersebut sebelumnya telah mendapat juara 1 lomba mendongeng bahasa daerah( tombo turuk) pada bulan Bahasa November 2024, yang kemudian mendapat undangan dari Balai Bahasa NTT untuk tampil di acara Festival bahasa daerah tingkat nasional di Jakarta pada bulan Mei 2025.

Undangan tersebut disambut bahagia oleh satuan pendidikan SMP Arnoldus Labuan Bajo. Sebelum berangkat pada tanggal 23 siang, dalam breafing pagi Pater ketua Yayasan Arnoldus Labuan Bajo(Pater Fabianus N.Ngama,SVD) memberikan penguatan perutusan dalam acara singkat di halaman tengah sekolah. Acara tersebut sebagai bentuk dukungan penuh dari yayasan untuk sekolah dalam kegiatan yang akan diikuti oleh Vania bersama guru pendamping ibu Maria Veronika Jaman,M.Pd(ibu Verni) yang digelar di Jakarta.

Kegiatan Festival Bahasa Daerah (bahasa Ibu) tingkat Nasional tersebut dilaksanakan selama kurang lebih lima hari, mulai tanggal 24-28 Mei 2025. Tanggal 23 sore setelah sampai di Jakarta Vania bersama guru pendamping dan seluruh anak berbakat utusan masing-masing provinsi langsung menuju tempat kegiatan untuk mengikuti breafing bersama panitia terkait gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Para peserta yang diutus dibagi menjadi tiga kelompok untuk memainkan perannya dalam drama nasional berjudul “Nesia dan Tiga Sahabat Berpetualangan di Negeri Garuda.” Kelompok drama tersebut dibentuk menjadi tiga bagian kelompok kecil yaitu ‘Garuda Wangsa Barat’ perwakilan anak dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantang Tengah; ‘Garuda Wangsa Tengah’ pulau Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur,  Kalimantan Selatan, dan Sulawesi; dan  ‘Garuda Wangsa Timur’ pulau Maluku  dan Papua.

Panitia memberikan waktu selama dua hari (tanggal 24 dan 25 Mei) bagi peserta untuk melatih drama yang akan dipentas. Adapun selingan dalam kegiatan latihan drama tersebut di mana para peserta diberikan kesempatan untuk membawakan cerita dalam bahasa daerah sesuai bahasa yang dipilih. Kelompok ‘Garuda Wangsa Tengah’, menggunakan bahasa ‘samawa’(NTB),bahasa daerah‘pamona’(Sulawesi Tengah),dan bahasa ‘banjar’(Kalimantan Tengah). Sedangkan drama yang ditampilkan pada tanggal 26 Mei menceritakan tentang petualangan Nesia bersama tiga sahabatnya yaitu Bara, Lintang, dan Rimba. Di mana dikisahkan keempat sahabat ini melakukan petualangan di sebuah negeri ajaib yaitu negeri Garuda yang terdiri dari ribuan pulau dengan bahasa yang tak terhitung jumlahnya. Konon di jantung negeri itu bersemayam para garuda bijaksana,penjaga harmoni, dan pemersatu bangsa.

Latihan drama yang cukup menguras tenaga dari pukul 08.00 pagi  hingga pukul 09.30 malam berhasil tampil memukau di depan para tamu undangan.Vania bersama teman-temanya yang merupakan perwakilan peserta dari 38 provinsi di seluruh Indonesia bangga atas kesempatan yang telah diberikan dan hasil yang telah mereka capai yang memuaskan para tamu. Menteri Pendidikan, Prof.Abdul Mu’ti,M.Pd bersama ketua Komisi 3 DPR RI, Dr.Habiburokhman,S.H.,M.H juga Kepala Pusat Balai Bahasa dan Sastra, Dr.Ganjar Harimansyah,S.S.,M.Hum turut hadir  dan memberikan apresiasi dalam acara festival Bahasa daerah(bahasa Ibu)tingkat nasional tersebut.

Setelah sesi penampilan drama dilanjutkan dengan sesi mendongeng. Vania mendapat kesempatan sebagai peserta mendongeng mewakili provinsi NTT tampil dengan membawakan cerita daerah berjudul “Pondik agu Betembong.” Cerita dengan dua tokoh legendaris ini menggambarkan dua pesan moral yaitu “gunakan kecerdasan untuk kebaikan” dan “lakukan segala hal dengan ketulusan.”

Selanjutnya tanggal 27,sebagai bentuk rasa persaudaraan dalam keberagaman para peserta bersama guru pendamping melakukan rekreasi wisata bersama ke Monas(Monumen Nasional). Selain berwisata peserta juga belajar bersama tentang sejarah nasional Indonesia dan tidak lupa mengabadikan momen dengan foto bersama dan membeli cendramata untuk dibawa pulang. Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih lima hari bersama dalam berbagai pengalaman baru dan menemukan teman-teman baru dari latar belakang daerah yang berbeda, pada tanggal 28 siang para peserta pun pamit pulang kembali ke daerah masing-masing.

 

YOUTUBE CHANEL