Mimpi Kecil Alea
Ada seorang gadis berumur 14 tahun
bernama Alea Mustari,kerap disapa Alea yang telah menduduki bangku kelas 3 SMP.
Alea lahir di keluarga yang bisa dibilang kurang mampu dan ia merupakan anak
pertama dari 4 bersaudara. Ayah dari Alea bekerja sebagai buruh dan ibunya
hanya ibu rumah tangga,tetapi orang tua Alea selalu berusaha memberikan yang
terbaik bagi Alea dan adik adiknya. Alea bersekolah di sekolah swasta yang
biayanya cukup mahal.Dia adalah siswa yang sopan dan berprestasi di sekolahnya,dia
sangat ramah dan menjadi kesayangan guru gurunya, itulah yang menjadikan Alea
semangat dalam bersekolah untuk mencapai cita-citanya yang ingin menjadi
seorang dokter.
Suatu hari ketika istirahat, Alea
duduk di dalam kelasnya dan termenung memikirkan sesuatu yang mungkin jarang
sekali dipikirkan oleh anak SMP! Alea memikirkan tentang masa depannya apalagi
ia akan segera SMA . Dia berpikir untuk lanjut sekolah di sekolah swasta atau
negeri, ia harus kuliah atau langsung bekerja meskipun tidak meraih cita
citanya.Alea sangat ingin kuliah dan bersekolah di sekolah swasta, namun ia menkhawatirkan orang tuanya yang bekerja
keras demi dia , belum lagi saudara saudara nya yang juga harus sekolah.Tetapi
Alea harus menggapai cita-cita nya menjadi seorang dokter dan ia sangat ingin
hal itu tergapai olehnya. Kata hati kecil Alea “ Apakah aku harus berkorban
demi adik adikku? Apakah aku harus menyerahkan cita cita ku itu? Tapi aku ingin
menjadi dokter dan aku harus bisa! Tetapi apakah ibu dan ayah bisa membiayai sekolahku
? Dan bagaimana dengan adik adikku nanti? “ Banyak sekali pertanyaan yang
membuntuti Alea dan masih belum ada jawabannya. Alea menjadi sedih , dan
saat bel berbunyi untuk
masuk kelas ia pun termenung sehingga selama pembelajaran berlangsung ia menjadi
tidak fokus karena masih sedih. Ketika bel sekolah berbunyi, Alea pun pulang
dan sampai di rumah,Alea
lalu belajar karena besoknya
akan ada ujian
kelulusan, setelah belajar Alea tidur siang.Setelah bangun, Alea pun melakukan
aktivitas biasanya yang dilakukan di sore hari seperti mandi lalu membereskan
rumah.
Satu
Minggu berlalu, Alea
sudah selesai ujian dan mereka libur sembari menunggu kabar kelulusan. Akhirnya
mereka menerima kabar kelulusan dan Alea dinyatakan lulus dan ia menerima
penghargaan sebagai siswa teladan dan pintar di sekolah, bukan hanya itu Alea
juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah di SMA swasta . Hal itu
membuat Alea merasa sangat senang apalagi kedua orang tuanya yang mendengar
kabar itu.
Tiga
tahun kemudian, Alea
lulus dari SMAnya dan kembali dia mendapatkan
beasiswa untuk kuliah di universitas Indonesia. Mengetahui hal itu kedua orang
tua Alea senang namun juga khawatir akan keadaan Alea nantinya. Tetapi, Alea
meyakinkan orang tua nya bahwa dia bisa dan ia akan kembali menjadi seseorang
yang mengenakan jas dan stetoskop di lehernya beserta id card bertuliskan nama
Alea Mustari. Bertahun tahun kemudian, satu kampung di kejutkan dengan
seseorang yang telah membangun rumah sakit umum untuk kebutuhan kesehatan warga
disana. Mendengar itu kedua orang tua Alea beserta saudara saudaranya
pergi mengunjungi rumah
sakit tersebut.
Mereka melihat seseorang yang mengenakan jas dan stetoskop di lehernya, ketika
mereka melihat nama dari orang itu mereka sontak terkejut karena namanya adalah
Alea Mustari. Mereka memanggil Alea dan berlari kearahnya, Alea pun senang
melihat orang tuanya dan adik-adiknya. Mereka berpelukan dipenuhi suasana haru
dan orang orang yang ada di sana pun merasa terharu dan bangga terhadap Alea
kerena siapa sangka anak dari seorang buruh dan dari keluarga kurang mampu bisa
mengenakan jas dokter dan membangun rumah sakit umum yang besar.
Alea bangga dengan dirinya, dia sadar bahwa
kerja kerasnya, usahanya, dan doanya dalam meraih cita-cita tidak sia sia,
mimpi kecil yang ia punya kini telah menjadikan dirinya sebagai orang besar dan
berwibawa.Ia telah mengangkat martabat keluarganya yang dulu dipandang sebelah
mata,kini dipandang sebagai keluarga berkelas! Kini, Alea dapat memberikan rumah yang layak
bagi keluarganya dan Alea
dapat membiayai sekolah adik-adiknya, serta memberikan kebutuhan kesehatan bagi
masyarakat di kampung halamannya.
By
: Klarisa Ilus