
PENCARIAN TELUR PASKAH
Hari ini adalah hari yang cerah. Hari dimana sekolahku mengadakan
kegiatan pencarian telur. Aku semangat akan hal itu karna aku suka mencari
telur begitu juga dengan hari paska. Karena kegiatan ini membutuhkan teman kelompok
aku pun mengajak temanku yaitu Celsie untuk mengikuti pencarian telur paska.
Celsie yang mendengar ajakanku pun setuju, lalu kami pergi ke lapangan sekolah
untuk berkumpul. Namun, dari yang kudengar pencarian telur paska kali ini akan
sulit. Karena perburuan telur paska ditentukan dari teka-teki, tantangan dan
puzzle pada peta petunjuk, aku dan Celsie harus menggunakan akal kami untuk
menemukan telur paska itu.
Aku dan Celsie pun
berkumpul di banyaknya kerumunan yang ada. Aku rasa pencarian telur kali juga
akan lebih sulit karena banyaknya orang yang ikut dalam pencarian telur paska
ini. Guru kami, Miss Ita bersama ibu Sri menjelaskan aturan permainan dan
berbagai petunjuk pencarian telur paska. Seperti yang kami dengar tadi Miss Ita
memberitahu bahwa akan ada beberapa jebakan yang harus di hindari dan beberapa
pecahan puzzle berbentuk yang menujukan arahnya telur itu. Setelah mendengarkan
semua peraturan permainannya aku dan Celsie pun menyalip orang-orang yang ada
di depan kami. Sambil berjalan aku dan Celsie melihat peta dan berpikir untuk
memecahkan teka-teki yang ada. Tidak kusangka ternyata teka-teki ini cukup
sulit, karna belum memahami teka-teki itu aku dan Celsie memutuskan untuk
menyelesaikan puzzle terlebih dahulu. Meski pun sulit kami berhasil memecahkan
puzzle itu lalu pergi ke tempat beradanya telur itu. Saat sampai di tempat aku
melihat ada kelompok lain yang sedang mencari telur paska juga, tidak mau kalah
aku dan Celsie cepat mencari telur paska itu. Setelah lama mencari ahkirnya aku
menemukan telur paska pertama kami, lalu aku menunjukannya pada Celsie. Kami
memang senang, tapi terlalu cepat bagi kami untuk senang karena pasti banyak
kelompok yang sudah mendapatkan telur lebih dari jumlah telur kami. Kami pun
memutuskan untuk mencari lebih banyak telur paska. Sulit, memang sangat sulit
untuk memecahkanya, tapi kami tidak menyerah sambil memecahkan tantangan yang
ada aku dan Celsie sangat senang karena percarian telur paska ini sangat
menyenangkan. Saking asiknya mungkin hampir semua puzzle sulit yang ada sudah
kami pecakan dan tentu kami mendapatkan telur paska yang banyak. Sekarang kami
hanya perlu memecahkan teka-teki yang bisa dibilang sangat sulit itu bahkan
kelompok lain saja kesulitan untuk memecahkan teka-teki itu. Kami berusaha
untuk memahami teka-teki itu, tapi entah kenapa semakin mengulang teka-teki itu
aku semakin memiliki gambaran isi dari teka-teki itu dalam pikiran ku. Karena
aku ragu aku pun mencoba berdiskusi dengan Celsie mengenai isi pikiran ku.
Setelah dipikir pikir mungkin telur terakhir berada di tempat itu. Aku dan
Celsie pun pergi ke tempat yang menurut kami di situlah telur paska itu di
sembunyikan. Sesampainya di tempat aku dan Celsie mencari telur itu di tiap
sudut. Ahkirnya kami mendapatkan telur paska itu betapa senangnya aku dan
Celsie terlebih saat tau bahwa telur di tempat itu memiliki jumlah lebih banyak
pada dari telu-telur di tempat yang lain.
Setelah merasa sudah
cukup banyak mendapatkan telur paska aku dan Celsie segera kembali ke lapangan
sekolah. Ternyata sudah banyak orang yang berkumpul. Semua kelompok sudah
berkumpul di lapangan dan saatnya untuk menghitung telur dan menentukan
kelompok mana yang paling banyak mengumpulkan telur paska. Aku sempat cemas
karna takut telur kamilah yang paling sedikit di antara kelompok yang lain.
Ternyata kecemasan ku salah malah kelompok kamilah yang paling banyak
mengumpulkan telur paska. Aku dan Celsie sangat senang karna kamilah yang
mendapatkan telur paling banyak.
Setelah kegiatan
pencarian telur paska selesai kami berkumpul di aula sekolah untuk merayakan
paska bersama. Kami banyak menyanyikan lagu paska dan memakan cemilan. Acara
lain di meriahkan oleh banyak penampilan yang menakjukan dan kebersamaan kami
yang begitu hangat dan menyenangkan. Kami juga sempat beribadah bersama di
kapela sekolah kami, itu sangat hangat, semua orang berdoa dan berterima kasih
pada Tuhan Yesus. Aku juga berterima kasih pada Tuhan Yesus karna pengorbanan,
kasih setia, dan cintanya terhadap umat
manusia sangat besar. Melalui kegiatan-kegiatan paska kami menyadari
pengorbanan Yesus Kristus, merasakan kasihnya dan rasa sakit yang di
tanggungnya pada jalan salib.
cerpen oleh Maria E. C. Budiarton (VIII E)