
BERLITERASI DI AKHIR PEKAN
SMP Arnoldus 5 Oktober 2024. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di abad ke-21 telah melahirkan anak milenial yang tumbuh dan berkembang di zaman mode instan. Dengan kehadiran teknologi seperti gadget yang telah menyebar di pasaran mampu membuat anak-anak tercandu dan menikmati penggunaannya. Bukan tidak mungkin lagi anak- anak sudah ketergantungan dengan gadget dan menjadikannya sebagai teman bahkan sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari .“zaman sudah canggih, teknologi sudah maju, semuanya serba gampang untuk apa bersusah payah lagi” kata- kata seorang anak dalam akun media sosialnya. Gadget yang dapat mempermudah manusia dalam berbagai aspek kehidupan telah menghipnotis kehidupan para penggunanya.Yang semulanya kehadiran alat ini membahagiakan manusia karena sangat diperlukan sebagai alat bantu komunikasi namun makin kesini alat ini membuat manusia terlena akan keberadaannya dan semakin meresahkan. Berbagai aplikasipun muncul dan menawarkan hal-hal yang menarik seperti IG, Tiktok, game online, aplikasi jual beli barang yang dapat menghasilkan uang, juga aplikasi google yang sering digunakan oleh anak- anak sekolah untuk menjawab soal atau mencari materi pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Semuanya itu didapat dengan begitu mudah dan cepat. Demikian juga ada banyak aplikasi edukatif seperti Rumah belajar, Ruang guru, dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mempermudah anak-anak untuk menambah wawasan dalam memperoleh pengetahuan serta meningkatkan kecerdasan intelektual. Namun karena keseringannnya mampu mematikan karakter moral anak yang mengarah pada individualisme dengan tingginya keegoisan ketimbang menjadi manusia yang memiliki jiwa sosial positif dalam hidup bermasyarakat. Hal inipun dijadikan sebagai suatu tantangan bagi kaum milenial Kids zaman now. Karena itu untuk meminimalisir tantangan ini SMP Arnoldus Labuan Bajo, membuat sebuah program literasi di akhir pekan.Sabtu Literasi dijadikan sebagai hari membaca.Kegiatan ini dilaksanakan selama dua jam pelajaran yaitu jam pertama dan kedua dan mewajibkan anak-anak untuk membaca berbagai jenis buku baik yang mereka bawa dari rumah maupun yang mereka pinjam di perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan daerah. Selain untuk meminimalisir kecanduan anak-anak pada gadget, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan budaya membaca anak-anak dan merefresh mata serta pikiran anak dari radiasi layar gadget. Dalam kegiatan ini anak-anak bebas memilih tempat untuk membaca baik di dalam ruangan kelas maupun diluar ruangan kelas. Pada kegiatan awal literasi banyak anak-anak yang memilih membaca di luar ruangan kelas. Selain karena hawa panas di dalam kelas juga karena membaca buku di bawah pohon yaitu di luar ruangan kelas mampu memberi konsentrasi yang lebih dalam menikmati setiap sentuhan kata dari lembar perlembar setiap halamannya. Juga membuat mereka lebih paham terhadap makna yang yang diulaskan ataupun diceritakan di dalam buku bacaan. Beberapa anak memilih untuk membaca di bawah pohon beringin di tengah halaman sekolah. Sejuknya udara dan keteduhan dari rindangan pohon membuat mereka terhanyut dalam buku yang mereka baca. Sambil membaca setiap paragraf yang disertai gambar, para siswa tersebut juga saling berdiskusi dan berbagi ilmu bersama teman-temannya tentang apa yang mereka baca dan hal- hal yang mereka kurang paha. Kegiatan ini sungguh mengasyikkan bagi mereka karena mendapat pengetahuan dan informasi yang baru. Sebagian anak memilih untuk membaca di depan kelas masing-masing, dengan duduk bersantai di teras kelas yang bersih dan bebas sampah. Mampu menguatkan imajinasi anak akan cerita dan tulisan yang mereka baca. Kelihatan sekali anak-anak sangat serius memahami setiap ide yang mereka bacakan. Sehinga seolah-olah mereka terhanyut dalam setiap kata dan kalimat. Dua jam berliterasi mungkin waktu yang cukup bagi para siswa untuk membaca di akhir pekan,selain lima belas menit membaca sebelum les. Karena itu setelah menghabiskan waktu membaca di luar ruangan kelas, para siswa kembali di arahkan untuk kembali ke dalam kelas di lima belas menit terakhir untuk menulis atau bernarasi tentang apa yang sudah mereka peroleh dari buku bacaannya.Tulisan ini dijadikan jurnal literasi setiap minggunya sehingga pertanyaan rujukan “sudahkah saya membaca hari ini?” menjadi pedoman bagi siswa untuk merefleksi dalam setiap tulisan yang mereka catatkan di buku Jurnal. “membaca dalam waktu dua jam ini menyadarkan saya ternyata membaca dengan menggunakan buku lebih mudah paham daripada membaca lewat gadget, serta saya mendapat banyak kata-kata motivasi dari buku yang saya baca”kata Cheryl seorang siswi kelas VIII saat ditanya setelah berliterasi. Buku bacaannya sangat menarik dan menurut pengakuannya buku tersebut dibelinya lewat aplikasi online yaitu facebook. Sehingga dia sangat senang ketika ada program literasi di sekolah karena bisa meluangkan waktunya untuk membaca buku di sekolah setiap akhir pekan. Semoga dengan program literasi ini para siswa SMP Arnoldus Labuan Bajo semakin meningkatkan budaya literasinya ketimbang menghabiskan waktunya dengan bermain gadget. SALAM LITERASI.