
SISWA UNTUK MEMIMPIN
Yura, ia adalah
siswi di SMP Negri sekaligus ketua osis di sekolahnya tersebut. Menjelang ulang
tahun sekolahnya yang ke-22 pada tanggal 22 agustus, ia hendak mengadakan rapat
osis yang mana nantinya akan membahas acara-acara yang hendak dipentaskan pada
tanggal 22 agustus. Selesai merencanakan hal tersebut, segera ia membuat
undangan rapat untuk anggota osis yang lainya.
Sampailah pada tanggal yang ditentukan,
yura mulai berdiskusi dengan anggota osis lainnya. “teman-teman, menurut kalian
kira-kira nanti acara apa yang paling cocok untuk ulang tahun sekolah kita?”
Tanya Yura pada teman-temannya. “menurut aku sih yang paling cocok itu kita
adakan tari kreasi, dance, puisi, fashion show, cerpen dan drama, bagaimana?”
Tanya Ratna salah satu anggota osis. “wah ide yang bagus sekali na, dan keknya
teman-teman yang lain pasti setuju”. Pertemuan osis hari itupun berakhir dengan
menyetujui usulan dari Ratna dan Yura melanjutkannya dengan menyampaikannya
pada guru mereka.
Hari-hari berlalu dengan berbagai
kesibukan yang dilakukan oleh yura bersama teman-temannya di sekolah. Sebagai
ketua osis mau tak mau Yura harus berperan aktif dalam membimbing dan
mengontrol segala persiapan menjelang hari ulang tahun sekolah mereka. “Yura
tolong kamu segera informasikan kepada teman-teman kamu bahwa sebentar sore
kita aka n mengadakan geladih untuk semua mata acara yang akan dipentaskan pada
saat ultah sekolah ya” ucap pak bambang yang merupakan Pembina osis mereka.
“dan jangan lupa setelahnya kalian harus segera mendekor panggung pementasan
untuk besok” lanjut pak bambang. Yura pun segera menyanggupi apa yang telah
disampaikan oleh gurunya tersebut. Ada kalannya ia merasa begitu lelah dan ragu
pada dirinya sendiri karena harus bisa mengkordinir semua tugasnya sebagai
ketua osis, akan tetapi ia dengan senang hati menjalaninya karena ada
teman-teman sesama anggota osis yang selalu siap membantunya.
Tak terasa hari ulang tahun sekolah
merekapun tiba, segala persiapan telah mereka lakukan dengan baik dan yura
bersama teman-teman osisnya berharap bahwa semua acara yang telah mereka
persiapkan akan dipentaskan tanpa kendala. Satu per satu acarapun dipentaskan
dengan baik oleh teman-teman Yura dengan mulus mulai dari tari kreasi, dance,
puisi dan acara yang lainnya. Tibalah mereka dipenghujung acara yang mana
merupakan acara puncak hari itu yakni pementasan drama. Yura berharap bahwa
semua acara hari itu akan berakhir dengan sempurna, akan tetapi harapan
tetaplah harapan, pementasan drama yang harusnya menjadi acara penutup hari itu
mengalami kendala karna salah seorang anggotanya mengalami sakit tepat ketika
drama akan segera dipentaskan. Semua anggota drama dan juga anggota osis yang
lainnya pun kebingungan di belakang panggung karena tersisa waktu 10 menit lagi
bagi drama mereka untuk dipentaskan. Yura yang merupakan ketua osis pun sama
bingungnya dengan teman-temannya yang lain. Ia pun tak tahu harus melakukan apa
disaat situasi tak terduga tersebut. Lama mereka saling menanyakan solusi atas
peristiwa tersebut akan tetapi tak menemukan jawaban atas masalah yang mereka
hadapi.
Yura berjalan mondar-mandir sambil mencoba
memikirkan sendiri entah solusi seperti apa yang harus mereka ambil. Ia merasa
begitu frustasi, karena ia tak bisa memikirkan satupun jalan keluar sementara
waktu pentas tersisa 5 menit lagi. Teman-teman anggota osis Yurapun merasakan
bahwa ia sedang memaksakan dirinya sendiri untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.
Mereka mendekati dirinya dan menawarkan berbagai macam solusi kepadanya. “yura
bagaimana kalo pementasan drama ini kita batalkan saja?” Tanya Ren yang
merupakan salah satu anggota osis. Yura merasa berat hati karena ia tak mau
mengecewakan teman-temanya yang sudah menyiapkan drama untuk dipentaskan. “bagaimana
kalo kita meminta teman anggota band untuk tampil agar bisa mengulur waktu
sebelum pementasan drama?” saran teman Yura yang lainnya. mereka menyampaikan
semua opsi yang terbaik dan Yura sebagai ketua memutuskan untuk mengikuti saran
dari temannya untuk mengulurkan waktu sambil mereka memikirkan cara agar drama
dapat ditampilkan meskipun tanpa salah satu anggotanya.
“mari kita berikan applause yang meriah
kepada teman-teman band sekolah kita yang sudah bernyanyi dengan begitu baik,
selanjutnya kita akan masuk ke acara puncak yakni pementasan drama dari
teman-teman anggota theater. Kepada teman-teman theater kami persilakan”.
Dramapun dipentaskan dengan sangat meriah meskipun tanpa kehadiran salah satu
anggotanya. Mereka memutuskan untuk tetap tampil meski harus memotong beberapa
adegan dalam drama tersebut.
Semua acara hari itu pun berjalan dengan
baik, mulai dari awal hingga akhir. Kepala sekolah dan guru-guru menyampaikan
apresiasi mereka kepada Yura dan teman-temannya karena sukses dalam memeriahkan
hari ulang tahun sekolah mereka. Yura sang ketua osis tersenyum bangga pada
dirinya dan juga teman-temannya karena semua acara yang telah mereka persiapkan
dapat berjalan dengan baik hingga selesai. Meski acaranya tidak berjalan semulus seperti yang mereka
harapankan akan tetapi mereka tetap bangga dan senang karena bisa
mempersembahkan yang terbaik dihari ulang tahun sekolah mereka.
*** TAMAT ***